Subsidensi atmosfer
April 22, 2009 at 1:30 am miftahulmunir 4 komentar
Subsidensi udara dalam bentuk yang berbahaya bisa dilihat pada kejadian downburst yang memiliki akibat kerusakan menyamai tornado. Subsidensi dalam bentuk yang lebih lemah dikenal dengan nama downdraft.
Akibat yang ditimbulkan subsidensi selain kerusakan pada lingkungan akibat angin kencang, juga bisa membahayakan penerbangan. Hal ini menyebabkan Federal Aviation Administration (Federasi yang mengurusi masalah penerbangan di AS) mengembangkan dan membangun stasiun radar pendeteksi badai yang baru di sejumlah Bandara besar. Akibat lainnya adalah tekanan udara yang lebih tinggi dan terjadinya kabut pada pagi hari.
Semua hal diatas adalah akibat subsidensi dalam skala kecil. Dalam skala besar, subsidensi terjadi secara terus- menerus pada daerah lintang tinggi yang menimbulkan sabuk daerah tekanan tinggi pada horse latitudes dan polar high. Pada gilirannya hal ini menyebabkan terjadinya sirkulasi angin yang terus menerus yang dikenal sebagai sel hadley, sel ferrel, dan sel polar.
Proses terjadi subsidensi
Umumnya subsidensi disebabkan udara yang didinginkan, entah oleh hujan, radiasi bumi, ataupun gurun es di kutub. Udara yang dingin menjadi lebih rapat dan akan bergerak turun hingga mencapai lingkungan yang udaranya lebih rapat dan /atau lebih dingin.
Entry filed under: iklim. Tags: cuaca, downdraft, subsidensi.
4 Komentar Add your own
Tinggalkan komentar
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Bukan puting beliung, tetapi Downburst « Miftahul Munir’s Weblog | April 22, 2009 pukul 1:34 am
[…] Subsidensi atmosfer […]
2. Sel Hadley « Miftahul Munir’s Weblog | April 23, 2009 pukul 11:18 pm
[…] Subsidensi atmosfer […]
3. Mengapa diberi nama lintang kuda? « Miftahul Munir’s Weblog | April 27, 2009 pukul 12:24 pm
[…] Subsidensi atmosfer […]
4. pipit | Oktober 14, 2010 pukul 2:12 pm
keren tapi kurang jelas mngenai sel farrel dan sel polar